Ditulis oleh Era Baru News | Selasa, 23 Agustus 2011 |
Saya sering menyarankan pada orang-orang agar sebisa mungkin terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh, karena dapat memicu kelesuan, terutama mental.
Ada beberapa studi yang sengaja membuat objek studi dehidrasi melalui olahraga dan panas. Pada umumnya ditemukan fungsi otak menjadi terganggu akibat kondisi tersebut.
Masalahnya, belum dapat diketahui dengan pasti apa penyebab utama penurunan fungsi mental tersebut. Apakah dehidrasi, panas, olahraga, atau kombinasi dari ketiganya.
Sebuah ringkasan penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada 7 Juni 2011 lalu mengamati kondisi objek studi yang dibagi tiga kelompok dengan pengujian masing-masing adalah:
- Empat puluh menit berjalan di treadmill dengan kemiringan curam (5 persen) dan kecepatan 5 - 6.5 km per jam pada kisaran suhu 28 derajat. Para pria juga diminta mengonsumsi obat furosemide, diuretik (melancarkan air seni) yang menyebabkan dehidrasi.
- Dengan kondisi yang sama seperti di atas, tapi tidak diberikan furosemide, melainkan dengan placebo (terapi atau prosedur penyembuhan melalui pemberian obat yang sebenarnya tidak berkhasiat atau pendekatan secara sugesti namun tidak diketahui penderita).
- Kondisi yang sama seperti di atas namun hidrasi dijaga. Dengan kata lain, mereka tidak diperbolehkan mengalami dehidrasi.
Kondisi 1 dan 2 dirancang untuk menginduksi dehidrasi dalam tingkat keparahan yang berbeda (yang pertama dengan furosemide lebih parah), dan kondisi 3 ini dirancang sebagai kontrol, dimana individu diberikan jumlah energi yang sama dalam kondisi panas yang sama namun tidak menderita dehidrasi. Subyek penelitian adalah diamati fungsi mental, kelelahan, dan suasana hati.
Dehidrasi ditemukan mengurangi kewaspadaan dan memori kerja (kemampuan secara aktif menyimpan informasi dalam pikiran yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas kompleks seperti penalaran, pemahaman, dan pembelajaran). Kelelahan akibat olahraga disertai dehidrasi mengakibatkan kondisi yang lebih buruk. Tingkat ketegangan dan kecemasan juga lebih besar.
Apa yang ingin disampaikan penelitian ini menunjukkan bahwa dehidrasi memang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi fungsi otak dan suasana hati, dan oleh karena itu harus tetap memastikan agar tubuh cukup air.
Persyaratan terhadap air minum bervariasi tergantung dari cuaca, suhu, seberapa aktif kita, seberapa banyak kita berkeringat, dan seberapa banyak air yang kita dapatkan melalui apa yang kita konsumsi. Panduan sederhana, dalam hal asupan air, yakni usahakan cukup minum untuk menjaga warna urin tetap kuning pucat di sepanjang hari. (Dr. John Briffa / Epochtimes/ feb)
Dr John Briffa adalah seorang dokter yang berbasis di London dan penulis dengan minat di bidang nutrisi dan pengobatan alami. Situsnya adalah DrBriffa.com.
Sumber : http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/27585-kekurangan-cairan-kacaukan-fungsi-otak
0 komentar:
Posting Komentar